copas


MENTALITAS dan MODAL POLITIK PARA CALON WAKIL RAKYAT.

Ribuan orang sudah mendaftar untuk menjadi figur pilihan dalam ritual pesta demokrasi Pemilu 2024. Animo masyarakat – politikus – yang berminat meraih kursi parlemen dalam kontes lima tahunan itu memang tak pernah sepi, justru semakin semarak. Sayangnya, animo tersebut seringkali tidak dibarengi dengan modal politik yang kuat. Kebanyakan mereka mencalonkan diri karna hanya untuk memuaskan ambisi dan tidak memiliki bekal cukup untuk terjun ke arena politik. Malah, tidak sedikit dari mereka yang hanya berbekal nekad alias iseng-iseng saja....

Padahal, modal politik yang kuat sangat dibutuhkan bahkan sebelum mereka memutuskan terjun ke dunia politik. Untuk menjadi caleg, misalnya, mereka tidak cukup hanya bermodalkan nekad dengan mengandalkan popularitas dan kedermawan yang mereka miliki... Kapabilitas yang mumpuni juga sangat dibutuhkan sebagai dasar mendedikasikan diri untuk kepentingan rakyat. Bagaimana bisa menjadi pemimpin yang berguna bagi masyarakat jika tidak punya kecakapan dan kemampuan untuk memimpin atau mewakili masyarakat...

INTEGRITAS dan KAPABILITAS

Ironisnya lagi, politisi kita saat ini kerap menjadikan jabatan politik sebagai lahan pekerjaan. Mereka mendaftar jadi caleg seperti melamar pekerjaan. Motif utamanya adalah ekonomi.... Saya yakin, banyak dari mereka yang saat ini sudah mendaftar di KPU tujuannya adalah mencari pekerjaan, bukan untuk mengabdikan diri pada rakyat... Kita tentu tidak mau punya pemimpin dan wakil rakyat semacam itu, yang kelak bisanya cuma makan gaji dan memperkaya diri....

Jadi, sekali lagi, menjadi caleg tidak cukup bermodal nekad. Paling tidak, ada empat modal dasar yang harus dipenuhi jika mereka benar-benar mau berjuang untuk rakyat:
 
Pertama:
👉 Berpolitik harus ditopang oleh modal uang yang cukup...

Sudah menjadi rahasia umum bahwa biaya politik di negeri ini sangatlah mahal. Untuk menjadi anggota DPRD saja biayanya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Biaya yang harus dipersiapkan untuk memenangi pertarungan sangatlah besar. Mulai dari biaya iklan, sosialisasi, saksi, konstituen hingga biaya transportasi....

Namun, harus diingat 👉 Para caleg tidak boleh terjebak pada politik transaksional...
Umum diketahui bahwa para politikus kita kerap menjadikan uang sebagai satu-satunya cara memenangkan pertarungan. Kini, paradigma semacam itu harus diubah. Modal uang bukan untuk membeli suara konstituen melainkan untuk membiayai segala keperluan logistik kampanye.

Kedua:
👉 Para caleg harus punya modal integritas... 

Integritas adalah mutu dan kualitas pribadi yang mutlak harus dimiliki oleh para caleg. Dengan integritas, caleg menampakkan dirinya ke publik dengan kejujuran, kecerdasan dan kecakapan, bukan sekadar ‘jual tampang’ alias 'kemasan luar' tapi 'isi otaknya' kosong. Karena itu, caleg harus punya integritas sebagai modal untuk memperjuangkan kepentingan rakyat...Sudah banyak politikus kita yang berintegritas rendah. Kelakuan mereka tidak sesuai dengan apa yang dikampanyekan saat pemilu. Ketika mereka duduk malah terjebak dalam lingkaran korupsi...

Realitas ini menandakan bahwa rendahnya integritas politikus tidak akan memberikan kontribusi apa-apa terhadap kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah, justru sebaliknya, menyengsarakan rakyat. Sebab itu, ini patut direfleksikan oleh caleg-caleg yang akan bertarung di Pemilu 2024... 

👉 Untuk menjadi DPR butuh integritas dan kapabilitas yang tinggi sehingga nanti saat benar-benar terpilih menjadi DPR mereka mampu membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat. Mereka harus punya kecerdasan serta kemampuan untuk memikirkan dan merasakan segala kepentingan rakyat....

Ketiga:
👉 Para caleg juga harus punya modal mental yang kuat.... 

Para caleg yang akan bertarung saat ini harus tahan mental untuk tidak menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan. Bertarunglah dengan cara-cara yang sehat. Tidak mudah memang melakukan hal itu, tapi moral politik yang baik dan benar tetap harus dikedepankan. Mereka harus siap kalah sekaligus siap menang... Sebab, mereka bisa stres dan gila jika tidak siap menerima kekalahan....

Keempat :
👉 Para caleg harus punya bekal pendidikan ilmu pemerintahan dan politik yang mumpuni, serta menguasai UU yang berlaku di negara ini untuk dijadikan dasar/landasan argumentasi politik mereka ketika terpilih nanti.... 

Pemilu kali lalu telah banyak menghasilkan para wakil rakyat dengan bekal yang minim akan ilmu-ilmu yg disebutkan diatas.... Mereka menjadikan gedung dewan bagaikan gedung pendidikan, menghamburkan uang rakyat untuk melakukan studi banding, dll...dll...

CALEG BERMUTU

Hasil Pileg terdahulu sudah telanjur mengecewakan dan tidak memberikan rasa puas bagi sebagian besar rakyat bangsa ini, praktik korupsi di kalangan para wakil rakyat kini justru merebak di mana-mana. Malah tidak sedikit kinerja wakil rakyat yang buruk, tidur saat rapat, dan kunker yang sama sekali tidak jelas tujuannya. Mereka pemalas, dan tak sedikit dari mereka yang tak pernah datang rapat di gedung parlemen. Ini bukti nyata betapa minimnya modal politik para wakil rakyat sekarang....

Kali ini rakyat harus tidak boleh mau saja diperdaya dan dikecewakan. Rakyat harus menghendaki Pemilu 2024 berlangsung jujur, bersih, dan menghasilkan wakil rakyat yang benar-benar mewakili rakyat, bukan menghasilkan para pecundang yang hanya memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri....

Rakyat juga harus cerdas melihat dan memilih caleg yang bermutu, punya integritas serta kapabilitas, bukan hanya modal nekad dengan mengandalkan popularitas, uang serta kedermawan mereka disetiap ada hajatan masyarakat....

#pemilu2024
#pemilupenuhmakna

Komentar

Postingan Populer